Kamis, 31 Januari 2013

Negeri Van Oranje

Negeri Van Oranje
Membuka chapter pertama novel ini saya sempat berpikir, "Ah, ini novel serupa 5 cm yang penuh hal bertele-tele yang membosankan"
Setelah saya buka lembar demi lembar sayapun beranggapan lain. Daya tarik novel ini bukan dari inti cerita persahabatan lima anak manusia (Aagaban-Aliansi Amerfort GAra-gara Badai di Netherlands) di negeri Belanda tapi saya lebih tertarik pada kiat para penulis selama studi di sana. Mulai dari Kiat merokok di Belanda(h. 9); Kiat belanja(h. 65); Kiat terhindar dari salah langkah bersosialisasi dengan orang Belanda(h. 85); Kiat mencari kerja bagi pelajar(h. 129); Kegiatan murah meriah mengisi waktu luang(h. 139); Jadwal cultural Event(h. 163); Seputar sepeda dan pernak-perniknya(h. 170); Kiat menghadapi birokrasi "kompleks" di Belanda(h. 243); Trik mencari rumah/ kamar(h. 279); Berlibur di Eropa ala Eurotrip(h. 405); kiat packing(h. 415); sampai kiat jadi pelajar teladan!? hehe (h. 193).

Isi ceritanya sih biasa saja. Tentang persahabatan Lintang, Banjar. Daus, Wicak, dan Geri, dimana awal persahabatan tersebut terjalin tanpa sengaja saat mereka terkepung badai di stasiun Amersfort. Persahabatan tersebut dibumbui kisah cinta perebutan hati Lintang (nggak jauh beda dengan sinetron "kepompong" dengan setting Belanda). Selain itu novel ini terlalu banyak footnote nggak perlu!
Saya membari dua bintang untuk ceritanya dan empat bintang untuk kiat-kiatnya.