Minggu, 21 Oktober 2012

Kisah Lainnya

Kisah Lainnya
by. Noah
"Yang terucap akan lenyap, yang tercatat akan teringat"

Begitu kata pembuka pada buku biografi "Kisah Lainnya" ini. Terus terang sejak pertama kemunculan group band ini saya tidak mengikuti perkembangan lagu-lagu mereka, pun saat salah satu anggotanya keluar, saya tidak tertarik mengikuti kisahnya. Bagi saya mereka pasti seperti group band pop kebanyakan, meledak dipasaran lalu tiba-tiba menghilang. Namun itu dulu berbanding terbalik setelah saya membaca buku biografi yang satu ini. 

Ternyata seorang Nazril Irham adalah seorang seniman yang luarbiasa (terlepas dari kasus dia yang tak sesuai dengan norma agama, itu perkara lain). Dalam buku biografi ini dilengkapi juga sketsa gambar Ariel saat ditahanan. Goresan gambarnya sangat halus meskipun menggunakan bolpoin.

Salah satu yang saya suka adalah gambar pion catur 'king' yang digores dengan sangat halusnya, disampingnya bertuliskan: "KING. Bersuara, Raja Negeriku. Bersuara yang Benar!!!"

Isi selebihnya biografi perjalanan peterpan sejak belum terkenal hingga berubah nama Noah.

"Tulislah apa yang ada dalam pikiranmu sekarang, tidak harus secepatnya berguna, tapi pasti suatu hari akan berarti"

Senin, 10 September 2012

Jalan Sunyi Seorang Penulis

Jalan Sunyi Seorang Penulis
by. Muhidin M. Dahlan
Seorang yang semasa kecil Rabun membaca, Rabun menulis, dan Rabun berhitung, dengan tiga rabun itulah ia lulus dengan predikat terbaik di tiga kecamatan semasa sekolah. Dan menjadi seorang penulis dikemudian hari.

Buku ini menurut saya sangat suram isinya. Mungkin karena buku ini berdasarkan pengalaman si penulis dalam menapaki suramnya dunia kepenulisan. Si Penulis seolah bicara pada dirinya sendiri, maka tulisannya pun blak-blakan. 

Ia pun mewarning pada para penulis belia: 
"Ingat-ingatlah Kalian hai penulis-penulis belia; bila kalian memilih jalan sunyi ini maka yang kalian camkan baik-baik adalah terus membaca, terus menulis, terus bekerja, dan bersiap hidup miskin. Bila empat jalan itu kalian terima dengan lapang dada sebagai jalan idup, niscaya kalian tak akan berpikir untuk bunuh diri secepatnya"

Senin, 21 Mei 2012

Jentera Lepas

Jentera Lepas
by. Ashadi Siregar
Well, novel ini konflik nya terlalu "seram". Hampir kesemuanya sama (terutama tokoh wanita miskin) karena himpitan ekonomi, rata-rata berujung pada menjual diri.

Pada bab pertama saya suka dengan bahasa penulis yang runtun, makin lama konflik semakin banyak malah semakin rumit. Saya membaca dari satu ke bab selanjutnya membuat otak saya seperti benang kusut. Semua ending menggantung. but, i liked it...

Jumat, 18 Mei 2012

Godlob

GODLOB
by. Danarto
Membaca kumpulan cerita pendek karya Danarto ini membuat saya gila. Betul-betul pusing saya dibuatnya. 

Dalam cerita Godlob, seorang ayah tega membunuh anaknya demi mendapatkan gelar pahlawan untuk sang anak. Atau cerita Salome dalam Asmaradana yang bercita-cita melihat wajah Tuhan. Hanya satu yaitu cerita pendek Abrakadabra paragraf pertama yang menurut saya pesannya sangat mengena,

"Jika itu sabda Tuhan, suruhlah batu menggoyangkannya. Jika itu kebenaran, suruhlah pohon menyanyikannya. Jika itu kata bertuah, suruhlah binatang menuliskannya. Jika itu roh, suruhlah manusia membikinnya. Biarlah tahta terhampar dan perdana mentri bersujud, jika angin tak berhembus, niscaya udara di kamar pengap juga. Biarlah lari kuda menyibak di antara obor dan anjing-anjing menyalak, jika tak ada binatang buruan apa mau dikata. hujan pagi hari, enak bagi pegawai. Hujan sore hari, enak bagi pengantin baru. Hujan malam hari, enak bagi maling. Soalnya, jika batu bisa menggoyangkannya, jika pohon menyanyikannya, jika binatang menuliskannya, jika kita sanggup membikin segala-galanya, apa jadinya nanti. Semuanya bakal tersedia. Kita tidak bakal menunggu untuk hal-hal yang kita mampu."