Senin, 21 Mei 2012

Jentera Lepas

Jentera Lepas
by. Ashadi Siregar
Well, novel ini konflik nya terlalu "seram". Hampir kesemuanya sama (terutama tokoh wanita miskin) karena himpitan ekonomi, rata-rata berujung pada menjual diri.

Pada bab pertama saya suka dengan bahasa penulis yang runtun, makin lama konflik semakin banyak malah semakin rumit. Saya membaca dari satu ke bab selanjutnya membuat otak saya seperti benang kusut. Semua ending menggantung. but, i liked it...

Jumat, 18 Mei 2012

Godlob

GODLOB
by. Danarto
Membaca kumpulan cerita pendek karya Danarto ini membuat saya gila. Betul-betul pusing saya dibuatnya. 

Dalam cerita Godlob, seorang ayah tega membunuh anaknya demi mendapatkan gelar pahlawan untuk sang anak. Atau cerita Salome dalam Asmaradana yang bercita-cita melihat wajah Tuhan. Hanya satu yaitu cerita pendek Abrakadabra paragraf pertama yang menurut saya pesannya sangat mengena,

"Jika itu sabda Tuhan, suruhlah batu menggoyangkannya. Jika itu kebenaran, suruhlah pohon menyanyikannya. Jika itu kata bertuah, suruhlah binatang menuliskannya. Jika itu roh, suruhlah manusia membikinnya. Biarlah tahta terhampar dan perdana mentri bersujud, jika angin tak berhembus, niscaya udara di kamar pengap juga. Biarlah lari kuda menyibak di antara obor dan anjing-anjing menyalak, jika tak ada binatang buruan apa mau dikata. hujan pagi hari, enak bagi pegawai. Hujan sore hari, enak bagi pengantin baru. Hujan malam hari, enak bagi maling. Soalnya, jika batu bisa menggoyangkannya, jika pohon menyanyikannya, jika binatang menuliskannya, jika kita sanggup membikin segala-galanya, apa jadinya nanti. Semuanya bakal tersedia. Kita tidak bakal menunggu untuk hal-hal yang kita mampu."